ALL YOU CAN EAT

Selasa, 04 Oktober 2011

Dana Moneter Internasional

Dana Moneter Internasional
 oleh : Jan van Helsing
Lembaga-lembaga Keuangan baru seperti  the IMF, the WORLD BANK and the BANK OF INTERNATIONAL SETTLEMENT didirikan untuk melebarkan dominasi industri dan perdagangan ke seluruh dunia.
Besarnya iuran anggota yang dibayarkan oleh negara-negara anggota jumlahnya mencapai milyaran. Bila sebuah negara tidak bisa melunasinya, akan berakibat menyengsarakan buruh dan orang miskin rakyatnya.  
 Pada saat dan atas nama para bankir internasional, IMF mencari jalan untuk mengontrol perekonomian seluruh dunia. HAROLD LEVER dari the  Committee of 300 mengusulkan apa yang disebutnya the DITCHLEY PLAN. Menurut rencana ini keuangan dan kebijakan moneter Amerika Serikat akan dikuasai dan diletakan di bawah kontrol IMF. Rencana ini akan mengizinkan IMF untuk mempersatukan Bank-bank Sentral dari negara-negara anggota di dalam satu wadah Bank Dunia.
 Dalam tahun 1982 bank-bank terkemuka seperti Wall Street dan pemerintah Amerika Serikat bersama-sama menyepakati mengatur untuk menekan syarat-syarat pembayaran kembali bagi setiap negara yang berhutang, yang pelaksanaannya kemudian diatur oleh  KISSINGER ASSOCIATES INC. (Dewan pengurusnya a.l. Robert O. Anderson, oil magnate dan ketua Aspen Institute Lord Carrington mantan Menteri Luar Negeri semasa PM Inggris Thatcher's dan direktur Bank of England dan the S.G. Warburg Bank, Lord Roll dari Ipsden)
 IMF , Federal Reserve Bank dan Bank of England direncanakan melakukan tugas semacam “polisi dunia” untuk memulihkan hutang. Ide untuk menempatkan IMF dan syarat-syarat yang menekannya di tengah-tengah semua negosiasi penyelesaian utang-piutang berasal dari Amerika. Persyaratan IMF yang ditetapkan di berbagai negara adalah semacam iming-iming. Setelah informasi mengenai keadaan suatu negara dan berbagai kesulitannya telah terkumpul semuanya, kemudian negara itu pasti diminta untuk melakukan perubahan.
 Negara-negara penghutang bila ingin memperoleh pinjaman bank asing akan diminta untuk membatasi import hanya sebatas keperluannya saja, menurunkan belanja negara, terutama sekali dengan menghentikan subsidi makanan pokok dan program lainnya untuk membantu masyarakat ekonomi lemah. Permintaan paling penting adalah mendevaluasi mata uang.
 Nampaknya hal ini akan membuat ekspor lebih murah dan akan lebih menarik di pasar dunia. Faktanya import barang-barang akan lebih mahal dan hutangnya semakin bertambah. Ini baru langkah awal. Langkah berikutnya, adalah perjanjian dengan negara untuk redistribusi utang secara luas. Dengan demikian bank-bank kredit dapat dengan leluasa mengamankan jauh ke depan hak-haknya atas negara-negara penghutang. Pada waktu yang sama pembayaran bunga yang belum diselesaikan ditambahkan. IMF menjadi polisi ekonomi internasional atas nama bank privat besar. Setiap negara harus melakukan perundingan mengenai syarat-syarat dengan IMF dan bank-bank dari the Ditchley group .
 Menurut angka-angka yang diberikan oleh Bank Dunia. Antara tahun 1980 dan 1986, dari 109 negara penghutang sejumlah 326 Milyar US$ dibayarkan sebagai bunga kepada Bank kreditor privat. Selama jangka waktu yang bersamaan sejumlah 332 milyar US$ telah dibayarkan kembali. Jadi pembayaran utang sebesar 658 milyar US$ telah dilaksanakan, dimana asal hutangnya sebesar 430 milyar US$. Disamping itu ke 109 negara ini masih berutang sebesar 882 milyar US$.
 (dan itu dua dekade lalu !)
 Pengaruh timbal balik dari tuntutan bunga yang besar dan fluktuasi nilai tukar mata uang sangat menguntungkan para bankir privat, seperti pusaran air yang tidak bisa dihindari oleh negara yang mempunyai kewajiban untuk membayar utangnya.
 [ H: Surely, you don't think that possibly the heads of states of the various nations or the central banks might be somehow “paid off”? It is a nasty world you have allowed, Pilgrims. Those “black hats” also stole your gold and ran, leaving you with nothing but foreclosures and worthless paper which you also pay for the privilege of using to further enslave yourselves.]
 original source:  Secret Societies and their Power in the Twentieth Century, Chapter Fourty Six
 http://www.bibliotecapleyades.net/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar